Ada banyak teori berbeda tentang penyebab Alzheimer, tetapi salah satu teori terkemuka melibatkan cacat dalam kontrol protein di otak. Akumulasi ini adalah salah satu gejala fisik paling awal dari penyakit Alzheimer. Protein ini disebut tau dan amiloid dan membentuk plak lengket yang besar di otak. Para ilmuwan telah memfokuskan penelitian mereka pada amiloid, yang membentuk plak besar dan lengket di otak. Penemuan ini menghasilkan sejumlah besar uang yang diinvestasikan untuk mengembangkan obat yang dapat menghancurkan protein amiloid dan tau kusut.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan penyakit Alzheimer sering menunjukkan tanda-tanda degenerasi sel otak di area mikroskopis. Jaringan ini mengandung lebih dari 100 miliar neuron, yang mengendalikan panca indera, pemikiran kritis, emosi, dan memori. Bahkan kelainan kecil pun dapat memengaruhi keseluruhan sistem. Karena lebih banyak cacat ini terjadi di otak, mereka akan memperburuk gejala penyakit Alzheimer. Efek kaskade ini dapat menyebabkan perkembangan gejala yang lebih parah.
Selain kehilangan ingatan, penderita penyakit Alzheimer sering mengalami kesulitan mengikuti percakapan dan melakukan aktivitas sosial. Mereka bahkan mungkin tidak tertarik dengan kewajiban keluarga. Apakah ini benar atau tidak, mengenali tanda-tanda penyakit sangat penting untuk membantu pasien mengatasi penyakitnya. Untungnya, ada banyak perawatan berbeda yang tersedia untuk membantu penderita Alzheimer. Sangat penting untuk mencari perawatan dari seorang ahli yang memiliki pemahaman yang jelas tentang cara kerja otak.
Meskipun penyebab pasti Alzheimer tidak diketahui, dokter dapat merekomendasikan berbagai tes untuk menyingkirkan kemungkinan faktor lain. Pemindaian otak dapat membantu memastikan diagnosis dan mengesampingkan kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala tersebut. Dalam beberapa kasus, hasil tes ini diulangi untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang perubahan fungsi kognitif yang terkait dengan penyakit tersebut. Lagi pula, tidak ada obat untuk penyakit Alzheimer. Jadi apa penyebab umum demensia?
Hubungan genetik yang kuat telah diidentifikasi antara penyakit Alzheimer dan riwayat keluarga dengan kondisi tersebut. Jika seseorang memiliki nenek moyang yang mengidap penyakit tersebut, mereka sendiri berisiko terkena penyakit tersebut. Jika anggota keluarga pernah sakit sebelumnya, risikonya meningkat. Selain itu, riwayat keluarga mungkin menjadi faktor, namun tidak menjamin bahwa pasien juga akan mengidap penyakit tersebut. Situs https://porticoonline.mx/
mengatakan bahwa memiliki kerabat dekat dalam keluarga juga dapat meningkatkan kemungkinan tertular penyakit.
Penyebab paling umum dari demensia adalah genetika. Ada lebih dari 100 miliar sel saraf di otak manusia. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk melakukan berbagai komunikasi yang diperlukan agar otak berfungsi. Namun, ketika protein amiloid menumpuk di sel-sel ini, mereka dapat memblokir koneksi ini. Akibat kondisi ini, orang kehilangan ingatan dan menjadi tergantung pada orang lain. Penyakit ini juga mengganggu kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Gejala lain dari Alzheimer termasuk kesulitan mengadakan percakapan. Gejala mungkin termasuk masalah dengan bahasa dan pemahaman. Pada tahap awal, penderita penyakit Alzheimer mungkin mengalami kesulitan mempertahankan percakapan dan terlibat dalam interaksi sosial. Mereka mungkin juga kehilangan minat pada urusan keluarga dan merasa tidak tertarik pada orang lain. Gejala ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk penuaan. Gejala penyakit Alzheimer yang paling umum adalah kehilangan ingatan ringan dan kesulitan menelan.
Selain kehilangan ingatan, penderita Alzheimer sering mengalami kesulitan melakukan percakapan. Mereka mungkin mengulangi apa yang telah mereka katakan atau berhenti berbicara sama sekali. Gejala lain termasuk kesulitan dengan kosa kata dan penamaan objek yang familiar. Terkadang mereka kehilangan barang atau menuduh orang lain mencurinya. Mereka mungkin mengalami kesulitan berbicara dan menelan. Mereka mungkin juga kesulitan membayar tagihan atau menyelesaikan tugas sehari-hari. Mereka mungkin bingung dan memiliki kesulitan berkonsentrasi.
Para peneliti percaya bahwa cacat mikroskopis pada otak pasien Alzheimer disebabkan oleh neurotransmiter yang tidak normal. Ini adalah bahan kimia yang dilepaskan di otak untuk berkomunikasi dengan seluruh tubuh. Sayangnya, perubahan ini belum tentu menyebabkan gejala Alzheimer. Tetapi mereka mencatat bahwa penyakit ini dapat menyebabkan hilangnya ingatan pada orang dewasa yang lebih tua. Akibatnya, penyakit ini mungkin menjadi penyebab demensia.