Terapi telinga dengan media lilin (Ear Candle Therapy) ternyata dapat memberi pengaruh pada difabel rungu. Dengan ear candle terapy ini dapat membantu mempertahankan syaraf-syarat pendengaran yang masih berfungsi agar tidak mati atau mengoptimalkan sisa-sisa pendengaran, serta membantu mempertajam pendengaran. Selain itu terapi ini juga merupakan terapi yang sangat bermanfaat untuk memberikan rasa tenang dan nyaman, mengatasi insomnia, menyeimbangkan energi, mengurangi ketegangan dan stres, meringankan pusing dan migrain.
Ayunda Kusmia Putri (16), dipanggill Ayu adalah seorang gadis tuna rungu sejak lahir, dengan 100 db tidak ada reaksi pada telinga kanan dan kirinya. Ayu mendapatkan ear candle terapy yang dilakukan oleh kakaknya sendiri Amy Putri Kinasih (21) di sebuah salon miliknya. Salon Allya, beralamat di Jalan Imogiri Barat Km. 7 Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Ditemui dalam sebuah interview, Minggu (27/10/2013) Amy menjelaskan bahwa ia melakukan terapi terhadap Ayu dua kali seminggu, setiap kali terapi selama 15 menit. Ayu merasakan nyaman sehabis diterapi dengan media lilin tersebut. Pada terapi yang ke enam kalinya atau tiga minggu, Ayu merasakan ada perubahan pada telinganya. Seiring berjalannya waktu Ayunda dapat mendeteksi suara yang masuk Meski hanya suara-suara yang sangat keras yang mampu didengarnya, namun ini menjadi kebahagian tersendiri bagi kakak beradik ini demikian juga keluarganya.
Lebih lanjut Amy menjelaskan bahwa terapi lilin yang dilakukan pada Ayu berawal dari rasa sayangnya pada Ayu. Dia ingin mengenalkan pada adiknya bagaimana rasanya jika telinganya diberikan terapi dengan media lilin. Lebih terdorong lagi oleh rasa ingin mengetahui sejauh mana terapi lilin ini dapat merangsang pendengaran adiknya yang tuna rungu.
Amy juga menyampaikan bahwa lilin yang digunakan bukan lilin biasa melainkan lilin khusus. Terbuat dari bahan linen yang berlapiskan sarang tawon dan parafin, serta berbagai bahan aromatherapy yang dibalut dalam sebuah kain. Biasanya lilin ini digunakan untuk terapi pengobatan sakit kepala, sinusitis juga sakit pilek yang sering kambuh dan tidak sembuh-sembuh.
Cara pemakaian mudah dan aman. Lilin dibakar lalu dipasang ke telinga dan tunggu lilin terbakar sampai batas garis, sambil dipijat syaraf telinganya dan dilakukan sampai lilin mati. Setelah lilin mati gunting garis garis batasnya untuk membuang kotoran yang terhisap oleh lilin tersebut.
Saat ini Ayunda sudah bersekolah di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta, kelas X dengan kompetensi keahlian Kriya Keramik. Sebuah sekolah yang notabene adalah sekolah inklusi, dengan kurikulum pendidikan yang mengikuti kurikulum sekolah umum. Keadaannya yang mendengar suara-suara yang masuk ke telinganya sangat membantunya untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan di mana dirinya berada.