Plus Minus Motor Modifikasi Roda Tiga

Banda Aceh- Motor modifikasi saat ini merupakan salah satu moda transportasi yang banyak menjadi pilihan difabel dalam mendukung mobilitas mereka sehari-hari, khususnya penyandang disabilitas daksa. Di masa lalu, difabel sangat tergantung dengan bantuan individu lain dalam mobilitasnya. Seiring dengan kemajuan teknologi dan inovasi, hal tersebut saat ini telah dapat teratasi.

 

Salah satu moda transportasi yang cukup familiar dengan difabel untuk sekarang ini adalah motor modifikasi roda tiga. Pada tulisan ini, saya ingin mengulas tentang motor modifikasi roda tiga khususnya motor modifikasi roda tiga bermesin otomatis atau matic dengan dua roda di depan, berdasarkan pengalaman saya sebagai penggunanya. Mengapa saya pilih untuk mengulas tentang motor modifikasi roda tiga dengan dua roda di depan? Tentu saja karena motor modifikasi ini belum begitu familiar di kalangan difabel. Sebagian besar difabel pengguna motor modikasi roda tiga lebih familiar dengan motor modifikasi roda tiga dengan dua roda dibelakang. Namun, bagi teman-teman difabel yang ingin membuat motor roda tiga baru dengan “tampilan yang beda” dan lebih stylish, tentu tak ada salahnya mencoba pilihan ini. Ada beberapa faktor yang mungkin bisa menjadi pertimbangan bagi teman-teman difabel yang ingin membuat motor modifikasi roda tiga dengan dua roda di depan.

 

Keamanan

Hal utama yang menjadi pertimbangan dan selalu dipertanyakan teman-teman difabel ketika ingin membuat motor modifikasi roda tiga adalah faktor keamanan motor ketika dikendarai. Untuk faktor ini jawabannya tentu relatif. Bagi teman-teman difabel yang telah familiar dengan motor modifikasi dua roda dibelakang, tentu merasa aman dengan motor mereka karena mereka tentu telah terbiasa dengan kondisi tersebut. Berdasarkan pengalaman saya, motor modifikasi dengan dua roda di depan juga tidak kalah aman. Jika motor dimodifikasi dengan baik, didukung dengan spooring dan balancing yang benar, motor akan nyaman dikendarai. Bahkan saat ini sudah ada modifikator yang dapat merancang motor roda tiga dengan dua roda di depan agar motor dapat bermanufer di tikungan mengikuti sudut kemiringan tubuh pengendara dengan kecepatan yang konstan. Hal ini tentu sulit dilakukan dengan motor roda dua di belakang. Berdasarkan informasi yang saya himpun, belum ada motor modifikasi roda dua di belakang yang bisa bermanufer dengan kecepatan konstan di tikungan, .Hal ini juga mendasari beberapa produsen motor besar seperti Yamaha dan Piagio memproduksi motor roda tiga dengan dua roda didepan contohnya Piagio MP3 yang sudah terkenal. Mereka mengklaim dengan dua roda di depan, motor lebih fleksibel dan mendukung safety riding.

 

Kinerja Mesin Motor

Motor modifikasi roda tiga dengan mesin matic yang banyak dibuat saat ini tidak hanya dengan dua roda didepan, akan tetapi lebih banyak dengan dua buah roda di belakang. Secara teknis, motor modifikasi roda tiga bermesin matic dengan dua roda di depan lebih mendukung kinerja mesin matic, karena mesin tidak langsung menggerakkan beban rotasi dua roda. Pada motor matic modifikasi roda dua dibelakang, kinerja mesin tentu lebih berat karena mesin langsung terhubung untuk menggerakkan as dengan dua roda. Apalagi jika teman-teman difabel ingin memasang dua roda dengan velag dan roda besar dibelakang. Hal ini sudah pasti lebih membebani kinerja mesin.

 

Kenyamanan

Faktor kenyamanan juga menjadi pertimbangan yang harus diperhitungkan. Untuk berkendara sendirian, motor modifikasi dua roda didepan cukup nyaman dikendarai. Ketika dipacu dengan kecepatan yang agak tinggi,pada kecepatan standard 60 – 70 km/jam, motor juga masih stabil. Berdasarkan pengalaman saya, motor modikasi roda dua di depan juga cukup nyaman jika dipakai berboncengan. Karena kaki pembonceng tidak terganggu dengan posisi roda. Namun, tetapi hal ini juga kembali pada keandalan modifikator serta kebiasaan pengguna. Bagi teman-teman difabel yang terbiasa menggunakan motor modifikasi roda dua di belakang, tentu merasa lebih nyaman dengan motor mereka, begitu juga sebaliknya.

 

Stylish

Faktor ini memang relatif, ada difabel yang lebih suka motor modifikasi roda dua di depan dan ada yang lebih suka dengan motor modifikasi dua roda dibelakang. Namun, berdasarkan survey dan pengamatan saya selama ini sebagai pengguna motor modifikasi roda dua di depan, 90 % teman-teman difabel dan non difabel yang saya tanyai lebih suka motor modifikasi dengan dua roda di depan dari segi stylish-nya. Kesannya lebih “keren” dan tidak seperti motor untuk difabel. Begitu pendapat mereka. Mungkin hal ini juga yang mendasari produsen motor terkemuka lebih suka memproduksi motor roda tiga dengan dua roda di depan. Di samping dapat dipergunakan oleh difabel, juga tampak bukan seperti motor difabel jika dikendarai oleh orang nondifabel.

 

Harga

Faktor harga tentu juga dipertimbangkan difabel ketika membuat motor modifikasi. Harus diakui harga modifikasi di luar harga motor, untuk motor modifikasi roda dua di depan lebih mahal jika di bandingkan dengan motor modifikasi dengan dua roda di belakang. Namun, hal itu dapat di maklumi mengingat di samping harga bahan yang dipergunakan lebih mahal, proses modifikasinya juga lebih rumit. Tidak semua modifikator motor roda tiga mampu membuat motor modifikasi dengan dua roda di depan, karena memerlukan konsep desain yang lebih rumit dan presisi. Biasanya bengkel modifikasi motor dengan mudah menerima orderan motor modifikasi dua roda di belakang, akan tetapi ketika diminta membuat motor modifikasi dua roda di depan biasanya mereka menolak karena keterbatasan sumberdaya modifikatornya. Hanya di bengkel-bengkel tertentu yang sanggup membuat motor modifikasi dua roda di depan. Wajar jika harga modifikasinya juga lebih mahal. Berdasarkan pengalaman saya di Aceh, untuk harga/ongkos modifikasi di luar harga motor, motor roda tiga dengan dua roda di belakang sebesar ±3,5 – 4 juta rupiah, sedangkan untuk motor modifikasi roda tiga dengan dua roda di depan ±5 – 6 juta rupiah.

Beberapa faktor di atas kiranya bisa menjadi pertimbangan bagi teman-teman difabel yang ingin membuat motor modifikasi. Tulisan ini tidak bermaksud “mengecilkan” teman-teman difabel yang telah lama menggunakan motor modifikasi roda tiga dengan dua roda di belakang. Hanya sebagai informasi bagi teman-teman difabel yang ingin mencoba sensasi berkendara yang “berbeda” serta lebih “stylish”. Dan hal yang juga harus menjadi perhatian teman-teman difabel, buatlah motor modifikasi di bengkel yang telah teruji. Jangan di bengkel yang hanya “coba-coba”. Salah memilih bengkel modifikasi, tentu berpengaruh pada harga dan kepuasan kita. Selamat mencoba, semoga bermanfaat. (Ade S.)

This entry was posted in Lifestyle. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *