Bantul-Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 2 Sewon, yang berlokasi di Jalan Parangtritis, Panggungharjo,Kabupaten Bantul, tahun ini menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sebanyak 10 orang. Mereka terdiri dari berbagai jenis difabel seperti daksa, netra dan tuli. Kemudian dari 10 orang ABK tersebut dibagi untuk masuk ke dalam tiga kelas yang berbeda, sehingga mereka dapat berbaur dengan siswa lainnya, sehingga disebut inklusi (sekolah umum yang meneriman ABK-red).
Kemudian Suprihatin, salah seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah tersebut mengatakan,” Sebenarnya sekolah ini sudah lama menerima ABK, dan mereka para ABK tersebut juga mempunyai prestasi yang lumayan. Artinya setiap kali kelulusan nilai, maka Ujian Nasional (UN), tidak pada peringkat terendah meskipun dibandingkan yang lain ABK memiliki keterbatasan ”.
Sementara Mei Candra (15), salah seorang siswa kelas 9 yang menjadi pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), menambahkan bahwa di kelas 9 juga sudah ada siswa ABK. Artinya memang bukan tahun ini saja sekolah ini menerima ABK. Dan teman-temannya juga menerima keberadaan sisiwa ABK tersebut.
Fasilitas penunjang ABK
Kemudian berkaitan dengan fasilitas sekolah yang diberikan kepada ABK, Suprihatin, kembali menambahkan bahwa meskipun belum sempurna, tetapi sudah lebih baik ada seperti penyediaan rump (bidang datar dengan kemiringan tertentu-red), guading block (petunjuk jalan bagi difabel netra), dan pegangan untuk ramp yang curam. Bahkan sekolah ini juga menyediakan kursi roda apabila sewaktu-waktu diperlukan bagi ABK. Dan bagi mereka para ABK semuanya juga mendapatkan beasiswa dari Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul.
Suprih menambahkan bahwa, memang sekolah ini masih memiliki kekurangan dalam melayani ABK, seperti toilet kurang akses dan Guru Penamping Khusus (GPK) terbatas, karena GPK yang dimiliki sekarang ini sebenarnya spesialisasinya untuk difabel netra. Namun, bukan berarti GPK tersebut tidak mau mendampingi ABK lainnya.