Turman: Saya Terpaksa Menggunakan Prothese Bekas

Bagi seorang penyandang amputasi kaki, maka mempunyai sebuah prothese (kaki palsu) adalah sebuah keharusan, karena dengan prothese tersebut dia dapat melakukan aktifitas seperti layaknya orang pada umumnya.

Seperti apa yang dilakukan oleh Turman(39), seorang lelaki asal Kendal, Propinsi Jawa Tengah yang mengalami kecelakaan, sehingga salah satu kakinya terpaksa diamputasi. Selama ini untuk menunjang mobilitasnya dia menggunakan prothese bekas orang yang sudah meninggal. Hal ini terpaksa dia lakukan karena satu-satunya prothese kepunyaannya, yang diperoleh dari Kick Andy Foundation sudah patah.

Turman harus beraktivitas untuk menghidupi keluarga dan melatih kaki yang diamputasi untuk tetap bergerak, sehingga kondisinya tetap terjaga. Karena kedua alasan tersebut maka Turman terpaksa menggunakan prothese bekas meskipun rasanya sama sekali tidak nyaman, karena ukuran tidaksesuai dengan kondisi kakinya. Demikian sedikit penuturan dari Turman pada solider, ditemui di sela-sela pengukuran pemberian bantuan prothese, di Yayasan Mandiri Craft Kabupaten Bantul.

Perjuangan mendapatkan prothese

Perjuangan Turman untuk mendapatkan prothese memang cukup berat. Informasi adanya pemberian bantuan ini dia dapatkan dari temannya yang tinggal di Semarang, satu hari sebelum pelaksanaan pengukuran. Kemudian pada tengah malam dia berangkat dari Kendal menuju Semarang, berkumpul dengan enam teman lainnya dan bersama-sama berangkat ke Bantul dengan menyewa sebuah mobil secara patungan.

Dan kebetulan salah seorang dari rombongan tersebut ada yang mampu mengemudi meskipun menggunakan prothese, sehingga dia sekaligus juga melakukan pengukuran untuk mendapatkan bantuan. Sampai di lokosi Turman dan rombongan harus antri untuk menunggu giliran, rasa lelah dan kantuk yang sangat sama sekali tidak dirasakan.

Bahkan bukan hanya itu saja perjuangan untuk mendapatkan prothese. Setelah acara pengukuran selesai Turman kembali pulang meskipun hujan lebat sedang turun. Dia tidak mungkin menunggu hujan reda karana biaya sewa mobil akan bertambah besar. Dan terpaksa yang harus dilakukan adalah menempuh perjalanan jauh, meskipun resiko besar karena hujan turun dengan lebat.

Sebenarnya masih banyak difabel lain yang sangat membutuhkan prothese, terbukti banyak difabel yang datang dari luar Jogja untuk melakukan pengukuran prothese. Turman hanyalah salah satu gambaran saja betapa kuatnya motivasi untuk mendapatkan prothese.

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *