Yogyakarta- Minggu Sore kontributor solider.or.id berkesempatan untuk mengikuti rapat koordinasi Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Difabel Universitas Gadjah Mada (UKM PD UGM) Yogyakarta. Unit Kegiatan Mahasiswa yang baru berdiri sejak awal Juni lalu ini sedang membangun eksistensinya dalam pengarusutamaan difabilitas di lingkungan akademik UGM.
Rapat yang membahas tentang persiapan keikutsertaan dalam Gelanggang Expo 2013 ini dihadiri oleh delapan Mahasiswa UGM difabel maupun nondifabel peduli difabel. Dua di antaranya adalah mahasiswa difabel, Mukhanif Yusuf Yasin, Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia yang menjadi Ketua UKM PD UGM, penyandang difabel rungu, Muhammad Karim Amrullah, Sekretaris UKM PD UGM Mahasiswa Fakultas Hukum, penyandang difabel daksa, dan Ascarti Adaninggar difabel rungu, Mahasiswa Biologi angkatan 2012. Lima mahasiswa lain yang menghadiri rapat adalah mahasiswa nondifabel yang memiliki kepedulian terhadap isu difabilitas, diantaranya Marlita Putri Ekasari,Rico Fernando Muliardo Siregar, Reiki Nauli Harahap, Faizzana Isahasni,dan Dhanes.
“Unit Kegiatan Mahasiswa PD UGM yang lahir pada 7 Juni 2013, merupakan UKM baru sebuah organisasi berbasis komunitas untuk menampung aspirasi dan memberi motivasi mahasiswa difabel UGM. Unit ini terbuka bagi siapa saja yang ingin berkontribusi dalam upaya memperjuangkan isu-isu difabel. Peduli Difabel UGM beranggotakan tiga puluh mahasiswa UGM difabel dan nondifabel sebagai relawan, dengan pembina dari beberapa dosen UGM,” ungkap Muhammad Karim Amrullah, Sekretaris UKM PD UGM.
Salah satu agenda terdekat UKM ini adalah mengenalkan diri di Gelanggang Expo 2013,sebuah acara pameran seluruh UKM di UGM. Dalam acara tersebut UKM PD UGM akan menginformasikan kegiatan-kegiatan yang sudah dijalankannya, memutar video kegiatan seperti seminar, audiensi ke stakeholder baik internal maupun eksternal. Kegiatan lainnya yang akan dilaksanakan di antaranya mensosialisasikan tentang isu difabel, mengulas interaksi, apresiasi, dan kontribusi terhadap isu disabilitas di lingkungan universitas. Rencananya juga akan akan ada pembacaan puisi oleh Dian seorang difabel netra, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), yang akan membacakan puisi hasil karya Mukhanif Yusuf Yasin, puisi dicetak dalam huruf braille.
“Dalam pelaksanaan kegiatan ini UKM PD UGM bergandengan tangan dengan beberapa mitranya antara lain Deaf Art Community Yogyakarta, Difmonkey, serta Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta,”Karim menambahkan informasinya.
Latar belakang berdirinya UKM PD UGM
Minimnya perhatian publik, baik dari masyarakat maupun pemerintah, adalah sebuah realitas yang terjadi pada kehidupan kaum difabel. Dalam berbagai hal seperti fasilitas, aksesibilitas layanan publik, pemberian kesempatan, kaum difabel masih tertinggal dari yang nondifabel, di mana ini terjadi dalam berbagai bidang. Atas dasar itulah didirikan UKM PD UGM ini berdiri.
Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Difabel ini Berawal dari Forum Mahasiswa Peduli Difabel dan Partner Universitas Gadjah Mada (FMDP UGM) yang FMDP UGM secara resmi berdiri pada April 2012. Seminar Nasional Pertama bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran pada 22 Desember 2012 memunculkan inisiasi untuk membuat unit kegiatan mahasiswa. Tidak sampai satu tahun, tepatnya pada 7 Juni 2013 lalu FMD UGM sudah resmi menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Difabel Universitas Gadjah Mada (UKM PD UGM) sebagai salah satu UKM yang khusus melalui audiensi dengan Rektor UGM, Prof.Dr. Pratikno beserta jajarannya.
Kegiatan UKM PD UGM diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan softskill bagi anggota UKM PD UGM sendiri, juga diharapkan dapat memberi manfaat lain yang lebih bersifat makro dan urgen, antar lain: mewujudkan persatuan dan kesatuan para mahasiswa difabel UGM yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata menyikapi isu-isu difabel, juga mewujudkan kesadaran civitas akademika kampus akan keberadaan difabel.
UKM sebagai forum aspirasi dan komunikasi
Visi yang ditanamkan adalah menjadi organisasi mahasiswa yang inklusif, aspiratif, kontributif bagi kesejahteraan difabel, baik fisik, psikis, maupun sosial. Misi UKM PD UGM adalah mewujudkan kampus yang inklusif dalam rangka pemulihan hak-hak difabel, terutama dalam bidang pendidikan; menjadi wadah komunikasi dan aspirasi difabel maupun non-difabel, khususnya civitas akademika UGM, dalam isu-isu difabel; menjalin hubungan secara sinergis dan harmonis dengan berbagai intitusi atau organisasi internal maupun eksternal; dan menyediakan sarana dan prasarana bagi tumbuh-kembangnya difabel sesuai dengan kapasitas organisasi.