Malang – Kenaikan harga BBM sejak Senin lalu diikuti dengan naiknya tarif usaha pijat netra di beberapa tempat di Kota Malang. Tarif panggilan yang semula rata-rata hanya Rp 43 ribu kini naik menjadi Rp 45 ribu.
Pusat Pijat Tunanetra Nuansa Fajar, salah satu tempat penyedia jasa pijat, melalui pemiliknya mengatakan pihaknya menaikan tarif pijat khususnya bagi pelayanan pijat panggilan. “Semula Rp 42 ribu kalau panggilan, sekarang naik Rp 45 ribu,” urai Sriamah pemilik usaha pijat difabel netra.
“Kalau masalah panggilan, kan menggunakan bensin. Jadi kalau tidak dinaikkan ya bensinya mahal, terpaksa kita harus mengikuti kenaikan BBM,” terang Srimah. Sementara tarif di tempat tetap Rp 30 ribu.
Sri panggilan akrab Sriamah menceritakan banyak pelanggannya yang komplain dengan naiknya tarif pijat panggilan yang baru saja diterapkan itu. Akibatnya, jumlah pelanggan di tempat pijatnya menurun.
“Kalau sehari biasanya ada 50 pelanggan, sementara ini belum bisa sampai 50,” tambahnya lagi.
Sri tak bisa berharap banyak dengan kenaikan BBM. Ibu paruh baya itu cenderung mengikuti keputusan pemerintah.
Di tempat terpisah, Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Malang Supriadi yang juga berprofesi sebagai tukang pijat mengaku ikut menaikan tarif pijat panggilan.
“Saya ini kebanyakan panggilan, maka ya mesti tahu diri,” kata Supriadi.
Supriadi mematok harga Rp 50 ribu untuk panggilan. Sementara dari cerita Supriadi, beberapa temannya sudah menaikan sampai Rp 60 ribu.
“Pelanggan sampai menolak ketika mengetahui tarif yang semakin mahal,” tutur Supriadi.
Supriadi berharap pemerintah bisa memberi solusi yang tepat sasaran atas kenaikan BBM tahun ini. Ia sendiri tidak sepakat dengan kenaikan BBM seharga Rp 2,000 per liter.
Di hari yang sama, ratusan mahasiswa turun ke jalan mendatangi gedung DPRD Kota Malang. Mereka mengecam pemerintah yang menaikan harga BBM. Bahkan beberapa dari mereka berteriak menuntut Presiden Joko Widodo turun dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. “Jokowi turun! Jokowi turun!” teriak para demonstran.