Yogyakarta, Solider. Deaf Art Community (DAC) ,sebuah komunitas penyandang tunarungu di Yogyakarta, menerima bantuan Diamond Keyboard and Mouse. Bantuan diserahkan langsung oleh Helmi Andang Kurnia selaku Project Manager Diamond kepada Marlita Putri Ekasari dan Arief Wicaksono sebagai perwakilan dari DAC, di Laboratorium Perancangan dan Pengembangan Produk Fakultas Teknik Industri Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (16/8/2013).
Marlita Putri Ekasari, Humas DAC menyampaikan bahwa Diamond ini merupakan papan ketik (keyboard) dan tetikus (mouse) yang dirancang khusus untuk difabel daksa yang memiliki keterbatasan pada bagian tubuh atas, sehingga dapat digunakan menggunakan kakinya. “Kebahagiaan bagi DAC menjadi salah satu yang terpilih menerima bantuan tersebut. Harapannya, bantuan tersebut akan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh teman-teman DAC beserta para sahabatnya yang hadir di DAC Yogyakarta,” ujar Marlita.
Teknologi papan ketik dan tetikus tersebut dirancang dan dibuat oleh Tim Mahasiswa Fakultas Teknik Industri UGM yang terdiri dari 18 mahasiswa, bekerja sama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Indonesia, Diamond memodifikasi dan mengintegrasikan papan ketik dan tetikus yang berbentuk touchpad sehingga bisa dikendalikan dengan jari kaki. Diamond berdimensi 56,7 cm x 20 cm dengan tinggi 15 cm dan kemiringan 15 derajat.
Diamond masih diproduksi dalam jumlah terbatas yaitu 12 buah dan terus melakukan evaluasi sehingga produk selanjutnya akan mendekati sempurna. Produk telah didistribusikan ke beberapa lembaga pendidikan dan yayasan diantaranya SLB Yayasan Rehabilitasi Tunadaksa, Yayasan sayap Ibu Yogyakarta, SLB 1 Sleman, Pusat Rehabilitasi Yakkum Sleman, SLB Negeri 1 Bantul serta Deaf Art Community Yogyakarta.
Broto Wijayanto, Pembina Deaf Art Community menyampaikan bahwa DAC adalah sahabat para difabel lainnya, sehingga rumah/kantor dan fasilitas yang berada di DAC bisa diakses oleh teman-teman lainnya. “Setiap hari rumah/kantor DAC mendapat kunjungan dari para sahabatnya baik difabel maupun nondifabel, dari berbagai tingkat usia dan tingkat pendidikan, sehingga diharapkan papan ketik komputer khusus tersebut berada di tempat yang tepat dan akan dapat dimanfaatkan oleh sahabat-sahabat DAC yang membutuhkannya. Kami sangat berterima kasih atas kerja sama untuk kemajuan difabel, ” ungkap Broto.